Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Cara Membuat Pupuk Padat dan Cair dari Kotoran Ternak dan Limbah Sayuran

Pupuk adalah hasil penguraian dari bahan organik yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi pada lingkungan aerob dan anaerob Pengomposan adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dengan memanfaatkan bahan organik sebagai bahan serat. Jenis pupuk ada 2 yaitu pupuk padat dan pupuk cair Indikator keberhasilan dari  pupuk padat : 1. terjadi penyusutan volume. 2. warna coklat tua 3. pH 5,5 - 7,5 4. suhu 30 - 35 C ( mikroorganisme memakan bahan organik untuk menghasilkan energi berupa panas) 5. bau : tidak berbau feses/ menyerupai bau tanah     keterangan :       +         : tidak berbau       ++       : agak berbau       +++     : bau sekali 6. tekstur : remah Indikator keberhasilan dari  pupuk cair : 1. warna coklat terang        keterangan :        +          : coklat terang        ++        : coklat gelap        +++      : coklat kehitaman 2. pH 5,5 - 7,5 3. suhu 30 - 35 C 5. bau      keteran

Manajemen Produksi Sapi Potong

BAB I PENDAHULUAN     Peternakan merupakan salah satu dari subsektor pertanian. Peternakan adalah suatu  kegiatan budidaya hewan ternak untuk mendapatkan keuntungan dari jasa seperti tenaga dan hasil produk seperti susu, daging, telur, kulit, madu dan lain-lain. Subsektor peternakan terbagi menjadi ternak besar, yaitu sapi (perah/potong), kerbau, dan kuda, dan ternak kecil yang terdiri dari kambing, domba, dan babi serta ternak unggas (ayam, itik, dan burung puyuh).      Pada umumnya sapi perah dipelihara di indonesia ialah FH dan PFH (peranakan fries holland). Sapi perah merupakan salah satu penghasil terbesar susu di dunia. Susu merupakan media yang mudah terkontaminsai oleh bakteri karena tidak bisa disimpan lama sehingga perlu penanganan. Proses penanganan susu sebelum dan setelah diperah merupakan kunci utama yang menentukan kualitas dan kelayakan susu untuk dikonsumsi. Rendahnya tingkat produktifitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/