Cara Membuat Pupuk Padat dan Cair dari Kotoran Ternak dan Limbah Sayuran
adalah hasil penguraian dari bahan organik yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi pada lingkungan aerob dan anaerob
Pengomposan
adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dengan memanfaatkan bahan organik sebagai bahan serat.
Jenis pupuk ada 2 yaitu pupuk padat dan pupuk cair
Indikator keberhasilan dari pupuk padat :
1. terjadi penyusutan volume.
2. warna coklat tua
3. pH 5,5 - 7,5
4. suhu 30 - 35 C ( mikroorganisme memakan bahan organik untuk menghasilkan energi berupa panas)
5. bau : tidak berbau feses/ menyerupai bau tanah
keterangan :
+ : tidak berbau
++ : agak berbau
+++ : bau sekali
6. tekstur : remah
Indikator keberhasilan dari pupuk cair:
1. warna coklat terang
keterangan :
+ : coklat terang
++ : coklat gelap
+++ : coklat kehitaman
2. pH 5,5 - 7,5
3. suhu 30 - 35 C
5. bau
keterangan :
+ : tidak berbau
++ : agak berbau
+++ : bau sekali
Faktor-faktor yang mempengaruhi unsur hara pada pupuk :
1. jenis ternak
2. jenis pakan
3. metode pengambilan bahan organik
4. lama penyimpanan
unsur hara yang diperlukan tanaman :
1. makro (primer) : N, P dan K
2. mayor (sekunder) : Ca, Mg dan S
3. minor (pertumbuhan) : B, Cl, Sn dan Fe
Prosedur pembuatan pupuk padat :
1. ditimbang feses 2 kg, dedak 500 gr, molases (kalo orang jawa bilangnya "tetes") sebanyak 240 ml, bioaktivator nabati kalo belum tau bisa klik disini, atau gak ada bisa menggunakan EM 4 biasanya harganya sekitar 20 rb udah dapet 1 liter kalo belinya di toko pertanian/peternakan juga ada :), itu udah bisa dipake berulang kali. untuk pembuatan pupuknya kita cuma butuh 20 ml (sekitar tutup botol sirup abc). dan air 480 ml
2. disini ada 2 campuran :
- Campuran 1 : campurkan molases + EM 4/ Bio aktivator nabati + air, usahakan campur sampai jangan sampai ada yang menggumpal
- Campuran 2 :campurkan feses (kotoran ternak) terserah mau jenis apa usahakan udah 2 hari terkena sinar matahari dan jika misalnya bentuknya bulatan ( kalo orang jawa bilang srintil) harus dihancurkan / dihaluskan caranya bisa dipukul 2 dengan batu atau apalah terserah kalian tapi harus halus ya. setelah hancur campurkan dengan dedak, kalo gak ada apa pake sekam juga gpp tapi aku belum pernah nyoba hehe :)
3. setelah itu campurkan campuran 1 dengan campuran 2, kalo sudah masukkan kedalam ember dan dilakukan pemeraman atau diinkubasi atau ditutup dengan kresek dan ditali rapat setelah itu dilubangi kresek (plastik) jangan terlalu banyak lubangnya, intinya cukup untuk pergantian udara dalam ember tersebut agar baunya menguap.
4. tunggu sampai 28 hari, pupuk sudah siap dipakai indikatornya sudah ada diatas
Prosedur pembuatan pupuk cair hampir sama hanya saja yang membedakan adalah takaran dan medianya yaitu urin (pipis sapi/kambing dsb) sebanyak 3 liter, molases (tetes) sebanyak 360 ml, EM 4/bioaktivator nabati sebanyak 30 ml dan air 720 ml.
Komentar
Posting Komentar