Kebutuhan Nutrisi pada Itik Petelur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ransum
merupakan pakan ternak yang terdiri
dari kombinasi berbagai jenis pakan disusun untuk memenuhi kebutuhan
ternak selama
dua puluh empat jam. Ransum disusun
berdasarkan kebutuhan ternak sesuai
dengan tujuan produksi. Imbangan nutrien
dalam ransum terutama protein akan
mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan
tulang, sementara itu kandungan
energi juga sangat penting dibutuhkan
untuk menunjang aktivitas itik petelur
tersebut.
Penyusunan ransum yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan tiap periode umur itik dipengaruhi oleh nilai gizi
bahan makanan yang dipergunakan. Penggunaan bahan yang mudah diperoleh, harga
relatif murah dan kualitasnya memenuhi
syarat merupakan hal yang sangat diperlukan.
Indonesia
banyak bahan-bahan pakan utama yang digunakan untuk menyusun ransum itik, diantaranya dedak
padi, jagung, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung onggok dan
bahan sampingan lainnya. Protein
adalah unsur pokok
alat tubuh dan jaringan lunak aneka ternak unggas. Zat tersebut diperlukan untuk pertumbuhan,
pengelolaan dan bagian
semua enzim dalam tubuh Imbangan
energi dan protein dalam ransum
berpengaruh terhadap pertumbuhan
itik petelur. Itik
petelur memiliki kebutuhan sesuai dengan fase pertumbuhannya. Kandungan
energi yang sesuai
dengan kebutuhan nutrien itik petelur pada fase
finisher akan menghasilkan produksi
yang optimal, sejalan dengan kandungan
protein. Kandungan protein harus
sesuai dengan kebutuhan ransum yang dikonsumsi. Asupan protein dipengaruhi
oleh jumlah konsumsi ransum.
Konsumsi ransum dipengaruhi oleh
kandungan energi yang terdapat didalamnya.
1.2
Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa fungsi dan
kandungan bahan baku ransum?
2.
Berapakah kebutuhan
pakan bagi itik petelur berdasarkan periode umur?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui fungsi
dan kandungan bahan baku ransum
pada itik petelur.
2.
Untuk mengetahui kebutuhan
pakan bagi itik petelur berdasarkan periode umur
1.4
Manfaat
1.
Sebagai sumbangsih ilmu dan teknologi di bidang
peternakan
2. Mengoptimalkan sumber daya lokal yaitu bekatul dan
jagung dijadikan sebagai pakan
3.
Sebagai informasi yang dapat dipublikasikan secara luas di tingkat peternak
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Fungsi dan Kandungan Bahan Baku Ransum Pada Itik Petelur
contoh formula ransum pada itik petelur dari berbagai sumber
a.
Bahan pakan konvensional
Bahan pakan konvensional
merupakan bahan pakan tersedia di poultry shop dan toko obat-obatan
ternak yang tersebar di berbagai wilayah, sehingga peternak dimudahkan dalam mendapatkan pakan dan bahan-bahan pakan
konvensional tersebut. Kuantitas, kualitas dan kontinuitas bahan pakan konvensional
relatif stabil, walaupun harganya mahal dan tidak stabil.
b.
Bahan pakan inkonvensional
Bahan-bahan pakan inkonvensional
adalah bahan pakan yang tidak lazim digunakan, ketersediaannya masih terbatas
dan direkomendasikan dapat dimanfaatkan untuk formulasi pakan, karena mempunyai
kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan produksi ternak.
Beberapa upaya atau tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor pembatas
adalah sebagai berikut:
1. Pencucian
2. Perendaman
3. Pemanasan (pengukusan/perebusan/penyangraian/penguapan)
4. Pengeringan (sinar
matahari atau oven) Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal
5.
Ekstraksi/pemerasan/penekanan (mengurangi kadar air)
6. Pencacahan/pemarutan
(menjadi partikel kecil)
7. Penggilingan
8. Pendinginan
9. Penambahan bahan kimia
10. Fermentasi (penambahan
kapang)
11. Metode pengolahan
lainnya
2.
Kebutuhan
Pakan Bagi Itik Petelur Berdasarkan Periode Umur
Masa pemeliharaan itik periode awal (starter) adalah masa
paling menentukan, karena akan menentukan laju pertumbuhan selanjutnya, masa
produksi, tingkat produksi telur. Pemberian pakan pada anak itik (DOD/ Day Old
Duck) masih untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yaitu tumbuh dan berkembang,
sehingga kalau kebutuhan pakan pada periode starter terpenuhi dengan baik maka
pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh (kulit, daging, otot dan tulang)
akan berjalan dengan baik, untuk menjaga ketahanan tubuh dalam menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan yang baru, baik karena cuaca dingin maupun panas
atau karena pindah kandang (membeli bibit dari tempat lain).
Berdasarkan umur dan pola
pemberian pakan pada Itik Petelur, terbagi menjadi 3 periode :
o Fase
Starter/meri (1-4 minggu)
o Fase
Grower/dara (5-22 minggu)
o
Fase layer/babon (22-144 minggu)
Pemberian pakan konsentrat buatan pabrik disarankan sampai
umur 3-4 minggu, setelah itu pakan bisa diganti berupa campuran pakan
konsentrat dengan dedak atau pakan alternatif lainnya. Karena pemberian pakan
konsentrat sangat mudah dan tidak perlu repot-repot lagi untuk menghitung
kebutuhan nutrisinya segala.
Kegiatan yang terpenting pada umur ini adalah berkonsentrasi terhadap keadaan/kondisi DOD karena pada umur ini rawan terhadap kematian. Memperhatikan dengan seksama tingkah laku DOD, begitu muncul masalah (penyakit atau lainnya) segera atasi dan jangan biarkan masalah berlarut. Hati-hati jika mencampur pakan untuk pakan DOD karena belum tentu komposisi nutrisi sudah tepat, malah efek dari pencampuran pakan yang tidak tepat akan menjadi masalah bagi anda nantinya
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
1.
Bahan pakan unggas dapat digolongkan
berdasarkan jenis bahan pakan adalah bahan pakan konvesional dan bahan pakan
inkonvensiomal. Bahan pakan konvesional adalah bahan pakan yang umum digunakan
dalam formulasi pakan dan sudah banyak diperdagangkan contohnya jagung, bekatul
dan dedak halus. Bahan pakan inkonvesional adalah bahan pakan yang tidak lazim
digunakan, ketersediaannya masih terbatas dan direkomendasikan dapat
dimanfaatkan untuk formulasi pakan, karena mempunyai kandungan nutrisi yang
baik untuk pertumbuhan dan produksi ternak.
2.
Kebutuhan nutrisi pada itik berbeda
berdasarkan umur, terbagi menjadi 3 periode yaitu :
o Fase
Starter/meri (1-4 minggu) : membutuhkan protein sebesar 18%-20% dan EM sebesar
3000 Kkal
o Fase
Grower/dara (5-22 minggu) : membutuhkan protein sebesar 14%-16% dan EM sebesar
2800 Kkal
o Fase
layer/babon (22-144 minggu) : membutuhkan protein sebesar 15%-17% dan EM
sebesar 2900 Kkal
Kebutuhan nutrisi
tertinggi pada itik adalah pada fase starter yang digunakan untuk masa
pertumbuhan dan Kebutuhan nutrisi terendah pada itik adalah pada fase grower.
3.
Rata-rata kebutuhan pakan perekor perhari
semakin meningkatkan seiring bertambahnya umur (minggu) pada itik
3.2.
SARAN
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu yang
terkait bagi pembaca serta masyarakat. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami
mengharapkan masukan dan arahan dari semua pihak guna perbaikan yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Anonymus.
2013. Bahan Pakan Ternak Unggas.
Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal
Anonymous. 2012. Pakan Pada Itik.
Palembang. Balai Pembibitan
Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa
Komentar
Posting Komentar