pengujian pada susu
1. uji berat jenis
adalah berat 1 ml susu dalam gram pada suhu 27,5 derajat C tergantung pada BKTL (Bahan kering tanpa lemak) dan kadar lemak. SNI BJ susu adalah 1,028.
- prinsip : benda padat yang diletakkan dalam cairan mendapat tekanan keatas sebesar volume yang dipindahkan.
- alat : - volumetric flask
- spatula
- kondesimeter
rumus BJ = BJ terbaca + (27,5 - suhu terbaca) x 10^-4
2. Uji pemalsuan susu
a) menggunakan soda kue untuk lolos dari uji alkohol
- tujuannya adalah untuk mengetahui susu yang dipalsukan dengan soda kue
- prinsip kerjanya adalah apabila sampel susu ditambahkan 3 mL H2SO4 menghasilkan gelembung-gelembung gas maka dinyatakan positif (+) mengandung soda kue
b) menggunakan tepung untuk meningkatkan nilai BJ
- Tujuan : untuk mengetahui susu yang dipalsukan dengan tepung
- Prinsip : Apabila sampel ditambahkan iodin (bisa menggunakan betadin/obat merah) yang menghasilkan warna biru kehitaman dinyatakan positif (+)
- Alat : beaker glass, spatula, cawan petri, pipet volume
3. Uji Masak
Tujuan : untuk mengetahui susu layak dikonsumsi atau tidak
Prinsip : apabila susu yang dipanaskan membentuk gumpalan maka dinyatakan postif (+) rusak
4.Uji Alkohol
- Tujuan :untuk mengetahui susu layak dikonsumsi atau tidak
- Prinsip : apabila setelah diberi alkohol 70% perbandingan 1:1 dengan susu terbentuk gumpalan/koagulasi maka susu dinyatakan positif (+) tidak layak konsumsi.
5. uji keasaman
- menggunakan titretable acidity
tujuan : untuk mengetahui keasaman susu
prinsip kerja : keasaman pada susu disebabkan oleh mikroorganisme yang mengubah laktosa menjadi asam laktat.
alat : - buret 0,1 cc
- erlenmeyer
- bahan : - indikator PP 1% 1 tetes
- NaOH 0,1 N
- susu 9 cc
- menggunqkqn pH meter
Tujuan : untuk mengetahui keasaman susu
prinsip kerja : susu yang baru diperah mengandung asam yang berikatan dengan alkali, sehingga pH normal susu adalah 6,6 -6,8 (sifat susu adalah amfoter)
- menggunakan aoxhlet henkel
- tujuan : untuk mengetahui keasaman susu
- prinsip kerja : jumlah mL NaOH 0,25 N yang digunakan untuk menetralisir asam dengan bantuan indikator PP 2%. toleransi keasaman pH adalah 4,5 - 7 derajat SH
6. uji organoleptik
- tujuan : untuk mengetahui kualitas susu apakah susu tersebut mengalami pemalsuan
- prinsip kerja : apabila susu yang diamati terdapat penyimpangan warna, bau dan rasa, maka susu dinyatakan positif (+) tidak lalyak dikonsumsi
7. Uji reduktase
- Tujuan : Untuk mempertahankan jumlah bakteri yang ada didalam susu
- Prinsip Kerja : metabolisme mikroba pada susu yang akan menghasilkan enzim-enzim yang dapat mereduksi warna metilane blue menjadi warna putih kembali.
- Alat dan Bahan : test tube (tabung reaksi), kapas (penutup tabung reaksi), waterbath 32 derajat celsius, sampel susu dan metilane blue
8. Uji CMT
adalah metode untuk mendiagnosis mastitis subklinis dengan menggunakan paddle dan reagen tertentu.
Mastitis adalah peradangan internal pada ambing. mastitis ada 2 jenis yaitu :
- subklinis : tidak menyebabkan perubahan ternak atau ambing
- klinis : memberikan perubahan pada ambing seperti kemerahan, membengkak, bila disentuh merasa kesakitan
Perubahan fisik dari susu mastitis antara lain :
1. Bau : amis atau keasaman
2. Warna : putih kebiruan, kemerahan, kekuningan, dan kecoklatan
3. Rasa : Anyir, getir, dan tidak enak
4. konsistensinya : pecah atau menggumpal
Prinsip kerja : susu yang terindikasi mastitis akan mengalami penggumpalan (endapan) akibat reaksi sel somatik dan reagensentrik.
Alat : Paddle
Bahan : - sampel susu mastitis
- reagen CMT yang mengandung arisulfonat atau natrium lawinsulfonat
Perbandingan CMT dengan susu adalah 1: 1 dihomogenkan setiap 10 detik lalu diamati perubahannya.
Penularan : ketika pemerahan, kebersihan kandang, penggunaan lap yang tidak kering dan pemberian pakan
Bakteri : - Streptococcus agalactiae
- Staphylococcus aureus
- Pseudomonas
adalah berat 1 ml susu dalam gram pada suhu 27,5 derajat C tergantung pada BKTL (Bahan kering tanpa lemak) dan kadar lemak. SNI BJ susu adalah 1,028.
- prinsip : benda padat yang diletakkan dalam cairan mendapat tekanan keatas sebesar volume yang dipindahkan.
- alat : - volumetric flask
- spatula
- kondesimeter
rumus BJ = BJ terbaca + (27,5 - suhu terbaca) x 10^-4
2. Uji pemalsuan susu
a) menggunakan soda kue untuk lolos dari uji alkohol
- tujuannya adalah untuk mengetahui susu yang dipalsukan dengan soda kue
- prinsip kerjanya adalah apabila sampel susu ditambahkan 3 mL H2SO4 menghasilkan gelembung-gelembung gas maka dinyatakan positif (+) mengandung soda kue
b) menggunakan tepung untuk meningkatkan nilai BJ
- Tujuan : untuk mengetahui susu yang dipalsukan dengan tepung
- Prinsip : Apabila sampel ditambahkan iodin (bisa menggunakan betadin/obat merah) yang menghasilkan warna biru kehitaman dinyatakan positif (+)
- Alat : beaker glass, spatula, cawan petri, pipet volume
3. Uji Masak
Tujuan : untuk mengetahui susu layak dikonsumsi atau tidak
Prinsip : apabila susu yang dipanaskan membentuk gumpalan maka dinyatakan postif (+) rusak
4.Uji Alkohol
- Tujuan :untuk mengetahui susu layak dikonsumsi atau tidak
- Prinsip : apabila setelah diberi alkohol 70% perbandingan 1:1 dengan susu terbentuk gumpalan/koagulasi maka susu dinyatakan positif (+) tidak layak konsumsi.
5. uji keasaman
- menggunakan titretable acidity
tujuan : untuk mengetahui keasaman susu
prinsip kerja : keasaman pada susu disebabkan oleh mikroorganisme yang mengubah laktosa menjadi asam laktat.
alat : - buret 0,1 cc
- erlenmeyer
- bahan : - indikator PP 1% 1 tetes
- NaOH 0,1 N
- susu 9 cc
- menggunqkqn pH meter
Tujuan : untuk mengetahui keasaman susu
prinsip kerja : susu yang baru diperah mengandung asam yang berikatan dengan alkali, sehingga pH normal susu adalah 6,6 -6,8 (sifat susu adalah amfoter)
- menggunakan aoxhlet henkel
- tujuan : untuk mengetahui keasaman susu
- prinsip kerja : jumlah mL NaOH 0,25 N yang digunakan untuk menetralisir asam dengan bantuan indikator PP 2%. toleransi keasaman pH adalah 4,5 - 7 derajat SH
6. uji organoleptik
- tujuan : untuk mengetahui kualitas susu apakah susu tersebut mengalami pemalsuan
- prinsip kerja : apabila susu yang diamati terdapat penyimpangan warna, bau dan rasa, maka susu dinyatakan positif (+) tidak lalyak dikonsumsi
7. Uji reduktase
- Tujuan : Untuk mempertahankan jumlah bakteri yang ada didalam susu
- Prinsip Kerja : metabolisme mikroba pada susu yang akan menghasilkan enzim-enzim yang dapat mereduksi warna metilane blue menjadi warna putih kembali.
- Alat dan Bahan : test tube (tabung reaksi), kapas (penutup tabung reaksi), waterbath 32 derajat celsius, sampel susu dan metilane blue
8. Uji CMT
adalah metode untuk mendiagnosis mastitis subklinis dengan menggunakan paddle dan reagen tertentu.
Mastitis adalah peradangan internal pada ambing. mastitis ada 2 jenis yaitu :
- subklinis : tidak menyebabkan perubahan ternak atau ambing
- klinis : memberikan perubahan pada ambing seperti kemerahan, membengkak, bila disentuh merasa kesakitan
Perubahan fisik dari susu mastitis antara lain :
1. Bau : amis atau keasaman
2. Warna : putih kebiruan, kemerahan, kekuningan, dan kecoklatan
3. Rasa : Anyir, getir, dan tidak enak
4. konsistensinya : pecah atau menggumpal
Prinsip kerja : susu yang terindikasi mastitis akan mengalami penggumpalan (endapan) akibat reaksi sel somatik dan reagensentrik.
Alat : Paddle
Bahan : - sampel susu mastitis
- reagen CMT yang mengandung arisulfonat atau natrium lawinsulfonat
Perbandingan CMT dengan susu adalah 1: 1 dihomogenkan setiap 10 detik lalu diamati perubahannya.
Penularan : ketika pemerahan, kebersihan kandang, penggunaan lap yang tidak kering dan pemberian pakan
Bakteri : - Streptococcus agalactiae
- Staphylococcus aureus
- Pseudomonas
Komentar
Posting Komentar