Manajemen Budidaya Tanaman Pakan
dalam memanajen budidaya pakan ternak diperlukan
1. Pengolahan tanah yang bertujuan mengetahui sistem perakaran tanaman, menjamin peredaran udara pada tanah (aerasi)dan penyerapan unsur hara, mengurangi erosi, pengendalian gulma (tanaman pengganggu)
mengolah tanah ada 2 tahap diantaranya :
1. Tahap pertama yaitu pembajakan bisa menggunakan cangkul, mata bajak, dan piringan (disc)
dengan tujuan :
- membalikkan tanah sehingga unsur hara yang dibawahnya berada dipermukaan
- menghancurkan sisa tanaman / tanaman pengganggu
2. Tahap kedua yaitu penggaruan menggunakan garu
dengan tujuan :
- menggemburkan / menghancurkan gumpalan tanah
- membersihkan sisa tanaman sebelumnya.
- meratakan tanah dengan kepadatan tertentu
Pertimbangan dalam mengolah tanah :
1. lokasi dan keadaan lahan : iklim, ketersediaan air dan kemiringan tanah
2. sumberdaya yang tersedia : mekanis atau manual
3. tujuan penggunaan lahan dan sistem penanaman
Bahan tanam :
- benih (perkembangbiakanan generatif / reproduktif )
- non benih ( perkembangbiakan dari bagian vegetatif tanaman)
seperti : stek batang, stolon ( batang yang terdiri buku dan ruas pada akar yang menjalar dipermukaan tanah), rhizoma (batang yang menjalar didalam tanah dan ruasnya memiliki akar), pols (sobekan rumpun dari beberapa anakan yang memiliki akar) dan umbi (bagian akar yang menyimpan cadangan makanan)
dormansi => embrio yang belum matang ( masa istirahat dari biji)
- benih yang tidak tumbuh meskipun ditempatkan pada media yang ideal untuk perkecambahan cukup air, udara dan sinar) penyebabnya kulit benih yang keras (leguminosa) atau kondisi embrio (graminae)
peretasan benih : stratifikasi dan skarifikasi
skarifikasi ada 5 yaitu :
- mekanis : menggorok kulit benih dengan amplas/ melukai kulit
- kimia : merendam benih ke dalam larutan asam sulfat kemudian dicuci dengan air
- biologi : melalui pelapukan oleh bakteri / enzim
- fisik : merendam dalam air panas 90 C selama 10 menit
- biakan embrio : mengeluarkan embrio dan pH-nya kemudian dibiakan dalam media tertentu
Uji perkecambahan
bertujuan untuk menghindari resiko kegagalan penanaman dan untuk mempertimbangkan kebutuhan benih
daya perkecambahan = benih perkecambahan normal x 100 %
benih asal
1. Pengolahan tanah yang bertujuan mengetahui sistem perakaran tanaman, menjamin peredaran udara pada tanah (aerasi)dan penyerapan unsur hara, mengurangi erosi, pengendalian gulma (tanaman pengganggu)
mengolah tanah ada 2 tahap diantaranya :
1. Tahap pertama yaitu pembajakan bisa menggunakan cangkul, mata bajak, dan piringan (disc)
dengan tujuan :
- membalikkan tanah sehingga unsur hara yang dibawahnya berada dipermukaan
- menghancurkan sisa tanaman / tanaman pengganggu
2. Tahap kedua yaitu penggaruan menggunakan garu
dengan tujuan :
- menggemburkan / menghancurkan gumpalan tanah
- membersihkan sisa tanaman sebelumnya.
- meratakan tanah dengan kepadatan tertentu
Pertimbangan dalam mengolah tanah :
1. lokasi dan keadaan lahan : iklim, ketersediaan air dan kemiringan tanah
2. sumberdaya yang tersedia : mekanis atau manual
3. tujuan penggunaan lahan dan sistem penanaman
Bahan tanam :
- benih (perkembangbiakanan generatif / reproduktif )
- non benih ( perkembangbiakan dari bagian vegetatif tanaman)
seperti : stek batang, stolon ( batang yang terdiri buku dan ruas pada akar yang menjalar dipermukaan tanah), rhizoma (batang yang menjalar didalam tanah dan ruasnya memiliki akar), pols (sobekan rumpun dari beberapa anakan yang memiliki akar) dan umbi (bagian akar yang menyimpan cadangan makanan)
dormansi => embrio yang belum matang ( masa istirahat dari biji)
- benih yang tidak tumbuh meskipun ditempatkan pada media yang ideal untuk perkecambahan cukup air, udara dan sinar) penyebabnya kulit benih yang keras (leguminosa) atau kondisi embrio (graminae)
peretasan benih : stratifikasi dan skarifikasi
skarifikasi ada 5 yaitu :
- mekanis : menggorok kulit benih dengan amplas/ melukai kulit
- kimia : merendam benih ke dalam larutan asam sulfat kemudian dicuci dengan air
- biologi : melalui pelapukan oleh bakteri / enzim
- fisik : merendam dalam air panas 90 C selama 10 menit
- biakan embrio : mengeluarkan embrio dan pH-nya kemudian dibiakan dalam media tertentu
Uji perkecambahan
bertujuan untuk menghindari resiko kegagalan penanaman dan untuk mempertimbangkan kebutuhan benih
daya perkecambahan = benih perkecambahan normal x 100 %
benih asal
Komentar
Posting Komentar