PENGOLAHAN BAHAN PAKAN TERNAK

Pengolahan pakan ternak dapat menggunakan limbah pertanian seperti jerami jagung (tebon), jerami padi, dan sejenisnya. Pengolahan bahan pakan ternak dapat dilakukan dengan mencampurkan berbagai zat sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral misalnya molases, bekatul, dedak, dan mineral mix. Tujuan pengolahan bahan pakan ternak untuk
1. memudahkan dalam penyimpanan pakan ternak yang berlebih, 
2. memanfaatkan limbah hasil pertanian, 
3. meningkatkan kandungan gizi dan 
4. meningkatkan tingkat palatabilatas (cita rasa) sehingga nafsu makannya tinggi dan menghasilkan produksi yang tinggi juga. 
   Contoh pengolahan bahan pakan ternak diantaranya adalah fermentasi, UMB, jerami amoniasi, silase dan hay. 


1. Fermentasi

faktor- faktor yang mempengaruhi :
- femen :
mikroorganisme yang digunakan

- fermentasi : proses atau mekanisme
- fermentor : subtrat / media yang digunakan

syarat 

1. mikroba : bahan pakan yang digunakan harus steril dari mikroorganisme patogen 
2. subtrat yang digunakan ; harus sesuai starter (bakteri,/ mikroba) yang digunakan
3. suhu 30-40 C (dapat menggunakan termometer)
4. kelembaban > 70%


Prosedur Fermentasi Bahan Pakan

Alat yang digunakan :
- nampan                      
- timbangan                     
- plastik klip/ wadah plastik yang besar sebagai wadah
- hitter atau pemanas air ==> pake kompor + panci juga bisa digunakan untuk memanaskan air

Bahan- bahan ynag diperlukan 
- bekatul (sumber energi
- bungkil kedelai/ kedelai yang sudah diambil minyaknya (sumber protein)
- dedak halus (sumber energi)

- ragi tape (Aspergillus oryzae/ Rhizopus oryzae) berfungsi mengubah pati menjadi gula sederhana
 bisa digunakan pada bekatul, dedak halus dan sumber energi lainnya.
- ragi tempe (Aspergillus olygusporus) berfungsi mengubah protein menjadi asam amino bisa digunakan pada bungkil kedelai dan sumber protein lainnya
- ragi roti ( saccharomyses) bisa digunakan pada bekatul, dedak halus dan sumber energi lainnya

-  probiotik 

- air hangat 37 C digunakan untuk mempermudah tumbuh kembang jamur

Prosedur 

1. disiapkan alat dan bahan
2. ditimbang bahan pakan sebanyak 150 gr,  ragi 1% dari pakan (1,5 gr)
3. dimasukkan bahan pakan ke dalam nampan ditambahkan air hangat secukupnya kemudian dicampurkan sampai rata da ditunggu sampai dingin
4. ditambahkan ragi dan dicampurkan sampai rata.
5. dimasukkan kedalam wadah plastik bisa plastik klip atau wadah plastik besar setelah itu beri sedikit rongga udara lalu dirapatkan.
6. diinkubasi/ disimpan pada tempat yang hangat dan lembab selama 48 jam 

Indikator fermentasi yang baik 

1. tekstur : remah (tidak lembek), agak keras, dan padat
2. suhu : dingin, sedang dan hangat
3. aroma : khas fermentasi (menurut aku baunya agak wangi masam kayak bau tape)
4. miselia (serabut akar dari jamur) : 
5. warna : bahan pakan


2. UMB (Urea Mollases Block)

UMB atau yang biasa kita kenal dengan permen untuk sapi yang kaya akan kandungan nutrisi terutama sumber NPN (Non Protein Nitrogen). 

CARA PEMBUATAN UREA MOLLASES BLOCK (UMB)

Alat yang digunakan :
1. timbangan 
2. Baskom/ wadah lainnya yang dapat digunakan untuk mencampurkan semua bahan 2 buah
3. plastik / kresek sebagai alas cetakan UMB
4. cetakan bisa menggunakan cetakan roti tapi yang alasnya bolong
5. sarung tangan dapat menggunakan sarung tangan karet/ kresek

Bahan yang dibutuhkan :
1. Bekatul dan polar 27,5 % dr total campuran masing 2: bahan pengisi  ( 82,5 gr)
2. mollases  25% dr total campuran : bahan utama dan sumber energi (75 gr)
3. garam  2% dr total campuran: sumber mineral (6 gr)
4. urea 5 % dr total campuran : sumber NPN (15 gr)
5. semen  5% dr total campuran : bahan pengikat (15 gr)
6. mineral mix  8% dr total campuran (25 gr)

Proporsi pembuatan 
total campuran bahan : 300 gr
1. campurkan bahan no 3, 5 dan 6
2  campurkan bahan no 2 dan 4
3. campurkan semua bahan sedikit demi sedikit
4. padatkan adonan pada cetakan yang dalamnya telah diberi alas kresek 
5. diambil adonan dari cetakan kemudian keringkan selama 7 hari

Indikator UMB yang baik
1. warna coklat terang
2. bau sedikit molases dan tidak berbau amonia
3. tekstur padat dan kompak tidak ada celah / rongga
4. tidak berjamur / berlendir

3. Hay (kadar air 20%)
Syarat hijauan yang digunakan untuk hay :
1. bertekstur dan batang pipih agar mudah dikeringkan
2. dipanen menjelang berbunga.
3. hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga (protein tinggi dan kadar air optimal).

metode pembuatan hay ada 2 yaitu dengan cara penjemuran dan pod.


CARA PEMBUATAN HAY

1. rumput gajah dan gliricidia (dapat diganti dengan leguminosa/tanaman yang yang mengandung protein seperti lamtoro , gamal ) sebanyak 10 kg dipotong2 
2. kemudian dijemur dihamparan plastik selama 1 hari
3. setelah itu ditimbang beratnya
4. kemudian dicetak hingga berbentuk bales padat (kubus yang bagian dalamnya sudah dialasi tali rafia yang telah diikat berbentuk + agar memudahkan dalam pengambilan), masukkan hay kedalam cetakan tesebut.
5. setelah hay ditumpuk hingga padat, kemudian diikat dengan tali rafia dan dikeluarkan dari alat cetak.
6. penyimpanan dapat dilakukan dengan menumpuk hay yang sudah dibentuk kubus/bales

catatan : alat cetakan terserah bisa menggunakan tong atau alat cetakan lainnya.

Kriteria hay yang baik 
- berwarna tetap hijau meskipun ada yang pucat
- daun yang rusak tidak banyak, bentuk hijauan tetap utuh dan jelas
- tidak kotor dan tidak berjamur

4. JERAMI UREA-AMONIASI
Amoniasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode basah dan metode kering
1. metode basah
      teknik ini pertama kali ditemukan oleh dolberg (1981) dari bangladesh. Dibuat (didalam atau diatas tanah).
- kemudian dihamparkan lembaran plastik
- jerami yang telah diketahui bahan kering (BK) dihamparkan berlapis-lapis dan dinjak-injak atau dipadatkan .(BK jerami = 86 %)
- disiramkan secara rata tiap lapis tau proporsional dengan larutan urea 4% (perbandingan urea : air : BK jerami padi = 0,04 : 1 : 1)
- setelah selesai pengadukan dan penyiraman, bagian atas jerami ditutup dengan lembaran plastik lalu ditutup dengan tanah /pemberat lainnya
- pemeraman dilakukan paling sedikit selama 7 hari lalu dibuka.

2. metode kering 
      - jerami dibentuk cetakan hay seperti kubus/ tabung/ tong 
      - kemudian ditempatkan dalam kontainer yang kedap udara.
      - bagian bawah ditempatkan bak yang berisi larutan yang mengandung sumber urease misalnya feses domba/ feses, daun gliricida sebanyak 6%. setelah 7 hari pemeraman, proses dianggap selesai dan dapat dibuka untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak 

Catatan :
- bau amonia yang menyengat harus dikurangi dengan cara diangin-anginkan sekitar setengah hari. jika akan diberinya pagi hari maka sebelumnya waktu sore hari dikeluarkan dan diangin-anginkan.(ditutup lagi kalo sudah diambil untuk pakan agar mencegah embun yang masuk kedalam kantong )
- ternak akan mengalami penurunan berat badan (produksi) akibat pergantian pakan secara tiba-tiba maka pemberiannya dilakukan sedikit demi sedikit. dihari pertama 3 kg, hari kedua 6 kg, dan seterusnya sampai 7- 14 hari ternak dapat menerima pakan semua jerami padi amoniasi. 
- hal ini ditujukan untuk menutup kekurangan hijauan segar pada musim paceklik.


5. SILASE
Alat yang digunakan :
- bahan rumput gajah 
- alat pemotong hijauan 
- kantong plastik
- pH meter 
- beaker glass
- bahan pengawet


Cara membuat Silase

  • Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
  • Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.
  • Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan sehingga tidak ada rongga udara.
  • Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
  • Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong plastic yang diisi dengan tanah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah sistem pertanian terpadu

Kebutuhan Nutrisi pada Itik Petelur

makalah penetasan pada unggas