BISNIS PLAN KERUPUK SUSU REMAHAN KACANG KEDELAI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kemajuan zaman dan teknologi saat ini, berbagai jenis makanan mudah diperoleh dengan cara menggunakan sekali klik pada handphone. Kemudahan tersebut menjadi permasalahan bagi mayoritas konsumen akan kandungan bahan pada makanan tersebut terjadi penyimpangan atau tidak misalnya penyimpangan dalam pembuatan bakso dengan penambahan zat kimia yaitu boraks untuk mempertahankan kekenyalan bakso. Penggunaan zat kimia makanan ini dapat digantikan dengan penggunaan bahan tambahan makanan yang sesuai dengan takaran yang akan menghasilkan produk yang aman bagi kesehatan. Mayoritas penduduk indonesia adalah golongan masyarakat kelas menengah ke bawah, dengan ini dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan makanan masyarakat lebih memilih makanan yang enak dan murah. Dua aspek tersebut membuat kami untuk meminimalisir biaya dalam pembuatan produk makanan dengan cara penggunaan bahan makanan yang mudah ditemukan di alam dan tidak tergantung dengan musim sehingga makanan tersebut aman bagi tubuh untuk konsumen.
Makanan yang sangat potensial bila kami mengembangkan usaha adalah MIDZA CHIPS MILK karena sebagian orang menyukai krupuk karena rasanya manis dan gurih. MIDZA CHIPS MILK ini tersedia dengan berbagai rasa sehingga konsumen bisa memilih berbagai rasa sesuai selera. Selain itu, krupuk susu ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan semua umur. MIDZA CHIPS MILK dapat dinikmati ketika sedang berkumpul dengan teman atau saudara dan dapat dijadikan buah tangan atau sajian saat pengajian sebagai cemilan yang murah adan aman.
Dengan alasan tersebut kami berniat untuk merintis usaha MIDZA CHIPS MILK yang bergerak di bidang makanan ringan. Kegiatan usaha ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis homeindustry makanan dengan tujuan mendapat kepercayaan dan memenuhi keinginan konsumen.
1.2. Profil Organisasi
Nama Perusahaan        : PT. LANCAR JAYA
Nama Brand                : “MIDZA CHIPS MILK”
Jenis Usaha                 : Kuliner
1.3. Riwayat perusahaan
Usaha ini kami bentuk untuk berwirausaha dan sebagai implementasi dari mata kuliah industri pengolahan susu, prodi Peternakan, Universitas Brawijaya.






1.4.Visi, misi dan tujuan
1.4.1.      Visi
Menciptakan usaha yang inovatif, terjangkau dan diterima oleh masyarakat serta menghasilkan produk makanan meliputi asas ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
1.4.2.      Misi
1.         Memberikan cita rasa yang terbaik.
2.         Memberikan pelayanan yang terbaik.
3.         Mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari konsumen
1.5.3. Tujuan
a) Untuk mencoba mengembangkan ide, kreatifitas dan inovasi
b) Menambah pengalaman berwirausaha bagi pemula
c) Menarik minat mahasiswa lainnya agar mengembangkan diri di bidang kewirausahaan.
1.6.Jenis Usaha yang Dikelola
Usaha ini bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan “MIDZA CHIPS MILK”. Kami memilih usaha di bidang makanan karena usaha ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan skill  yang kami miliki serta faktor pendukung yang memadai untuk megembangkan usaha ini.














BAB II
PEMBAHASAN BUSSINES PLAN
2.1.      Lokasi Industri
Lokasi dan Lahan Lokasi “Kerupuk susu“ direncanakan akan di buat di Jl. sumbersari no. 2 malang. Kami memilih lokasi ini karena sangat strategis untuk melakukan suatu usaha. Akses transportasi yang tidak sulit didukung dengan ketersediaan lahan industri yang masih banyak memudahkan pendirian tempat usaha di wilayah malang. Wilayah strategis dan memiliki prospek pasar yang cukup baik serta didukung dengan cukup tersedianya bahan baku (susu) dari Kota Malang.





2.2.      Bangunan Industri
Bagunan industry direncanakan menggunakan bagunan permanen dengan bahan beton dengan luas lahan 24x8 m3 dan dengan luas agunan 20x3 m3 baguna menghadap lagsung dengan jalan raya dan diagian dalam bagua terdiri atas beberapa ruangan  yaitu ruang pemnyimpanan ahan aku, ruang pengolahan atau dapur, ruang pengemasan dan ruang penyimpana atau distribusi dan di bagain depan baguna pengolahahn terdapat store penjualan produk.





Text Box:
 

2.3.      Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
Peralatan
Jumlah
Harga
Kompor
1 buah
Rp. 0,-
Tabung gas
1 buah
Rp. 0,-
Wajan besar
1 buah
Rp. 0,-
Baskom besar
3 buah
Rp. 0,-
Serok
1 buah
Rp. 0,-
Nampan
1 buah
Rp. 0,-
Plastik polypropilane kecil
1 pcs
Rp 30.000,-
Plastik polypropilane besar
1 pcs
Rp 40.000,-
Pisau
4 buah
Rp. 0,-
Lain-lain
-
Rp. 50.000,-
Total jumlah
Rp. 120.000,-

2.4.      Bahan Untuk Membuat Kerupuk Susu
Bahwa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk dibagi atas dua kelompok, yaitu bahan utama dan bahan tambahan. Bahan baku adalah bahan-bahan yang digunakan dalam jumlah yang besar dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh bahan yang lain seperti contohnya adalah curd, whey, tepung tapioka dan air.
a.      Bahan Utama Pembuatan Kerupuk Susu
1.      Curd dan Whey Susu
Protein dalam susu dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama yaitu kasein (protein yang dapat diendapkan oleh asam dan enzim rennin) dan protein whey (protein yang dapat terdenaturasi oleh panas dengan suhu sekitar 650C.
2.      Tepung Tapioka
Tepung tapioka adalah tepung yang diperoleh dari ubi kayu segar (Manihot utilissima POHL) setelah melalui cara pengolahan tertentu, dibersihkan dan dikeringkan. Pati merupakan komponen tapioka dan merupakan senyawa yang tidak mempunyai rasa dan bau sehingga modifikasi tepung tapioca mudah dilakukan.

3.      Air
Air merupakan unsur penting dalam makanan. Adanya air dalam baha makanan dapat mempengaruhi kenampakan, tekstur dan citarasa makanan serta dapat mempengaruhi daya tahan makanan dari serangkaian serangan mikrobia.
b.      Bahan Tambahan Pembuatan Kerupuk Susu
1.      Garam
Garam merupakan salah satu bahan yang paling penting dalam proses pembuatan kerupuk susu. Fungsi penambahan garam dalam adonan yang adalah sebagai penambah cita rasa dan mempertahankan struktur adonan yang akan menentukan kualitas produk.
2.      Gula
Gula berperan penting dalam memberikan rasa manis pada kerupuk susu. Pemakaian gula biasanya 2-2,5%, pemakaian gula berlebih menyebabkan makin sedikit air terserap tepung dalam adonan sehingga pengembangan dapat berkurang.
Usaha dalam pembuatan MIDZA CHIPS MILK diperlukan dana kira – kira Rp.2.000.000 untuk keperluan membeli peralatan dan bahan – bahan yang diperlukan seperti kompor, perlatan makan, meja dan lain – lain.
Adapun biaya yang kami keluarkan sebagai berikut        :
No
Bahan
Jumlah
Harga
1.       
Tepung tapioka
6 kg
Rp.60.000
2.       
Soda Kue merk koepoe
81 gram
Rp.6.200
3.       
Gula
2 kg
Rp.100.000
4.       
Garam
500 gram
Rp.20.000
5.       
Susu
5 Liter
Rp. 50.000
6.       
Curd dan whey susu

Rp. 150.000
7.       
Remahan kedelai
2 kg
Rp. 14.000
8.       
Keju serut
2 kg
Rp.20.000
9.       
Tenaga kerja
2 orang
Rp.100.000

2.5.            Pengemasan
Kerupuk susu dikemas menggunakan plastik poripropilen, kemasan tidak menembus udara dan tidak terkontaminasi oleh minyak yang dapat merubah rasa dan bentuk kerupuk. Kerupuk susu mentah direnacanakan akan dikemas menjadi dua ukuran yaitu ukuran besar (500 g) dan kecil (250 g). Sedangkan kerupuk susu matang dikemas dalam bungkusan (250 g).
Setelah dikemas maka kita tinggal lakukan finishing, jika menggunakan alumunium foil, plastic, dan metalized, teknik pengemasan harus menggunakan sealing. Agar kemasan lebih menarik dan informative maka kemasan peru diberi label, diantaranya. Nama Produk,Gambar Produk, Komposisi bahan, Identitas produsen, Tanggal produk, Nama dan alamat produsen, Tanggal kadaluarsa, Nomor sertifikat produksi dan kode produksi, Berat bersih, Nomor izin dari badan POM.
Jika produk tidak distribusikan langsung, maka kerupuk disimpan dulu. Bermanfaat untuk menjaga kestabilan harga produk di pasar. Simpan kerupuk di gudang, pastikan terhindar dari jangkauan binatang, suhu yang lembab, lantainya bersih, dan tempatnya yang cukup luas. Disusun secara rapih dengan cara di tumpuk, tetapi sebelum ditumpuk lapisi kardus dengan papan kayu untuk menghindari kerusakan. Jumlah tumpukan kardus maksimal harus delapan tumpukan dan produk harus dikelompokan sesuai dengan tanggal masuk gudang. Produk yang terlebih dahulu masuk ke gudang, pendistribusiannya harus didahulukan, itu dimaksudkan untuk mencegah kerusakan.
2.6.            Aspek regulasi dan legalitas
a.      System hukum yang berlaku untuk pendirian usaha
Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang investasi dan perijinan industri diantaranya adalah paket kebijakan pemerintah tanggal 23 mei 1995. Berisi tentang DNI ( daftar negative investasi). Penjelasan tentang kebijakan ini adalah industri pengolahan susu dalam negeri ditetapkan sebagai industri yang tertutup bagi penanaman modal kecuali memenuhi persyaratan terpadu dengan peternakan. Perpaduan antara industri pengolahan susu dengan industri peternakan sapi perah diharapan mampu mendorong terbentuknya system agroindustry susu industri berbasis daya lokal.
b.      Persyaratan administrasi pendiri usaha
Persyaratan administrasi untuk memperoleh persetujuan atau izin yang dikeluarkan pemerintah Aceh sesuai dengan hokum : keputusan meteri perindustrian dan perdagangan republic Indonesia No. 590/MPP/Kep/10/99 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin usaha industri, izin usaha perluasan dan tanda daftar industri, ialah sebagai berikut.
1.      Formulir pemohonan (ijin industri SP dan PM II) yang telah diisi lengkkap dan benar
2.      Foto copy ate pendirian perusahaan dan foto copy surat keputusan berwenang untuk perusahaan perseroan
3.      Foto copy ata pendirian koperasi yang yelah mendapatkan pengesahan dan instansi yang berwenang untu perusahaan yang berbentuk operasi
4.      Foto copy akta pendirian perusahaan yang telah didaftarkan pada pengadilan negeri untuk perusahaan perseutuan
5.      Foto copy KTP penanggungjawab perusahaan / koperasi
6.      Foto copy izin gangguan / AMDAL bagi kegiatan usaha perdagangan yang dipersyaratkan
7.      Neraca awal perusahaan
8.      Pas foto penanggungjawab ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar  

2.7.      Aspek pemasaran produk
a.         Target Pasar
Kerupuk susu apabila dapat dipasarkan khususnya di Malang dan sekitarnya akan menjadi satu jenis makanan baru yang termasuk dalam kategori makanan ringan atau camilan. Kerupuk susu dimalang ini tidak terlalu banyak kompetitor. Peluang usaha pembuatan kerupuk susu, selain mudah dalam proses pembuatannya dengan bahan baku yang tersedia melimpah dan murah, serta memiliki daya tahan yang lama (3-4 bulan) merupakan keunggulan dari kerupuk susu memiliki potensi untuk mendatangkan profit atau hasil yang besar. Minat masyarakat mulai dari kalangan bawah sampai industri terhadap produk ini sangat tinggi, sehingga terdapat prospek yang cukup menjanjikan dari usaha in.
b.         Pra Produksi
Konsolidasi Manajemen Internal, meliputi :
1. Melakukan survei pasar, baik untuk lokasi penyediaan bahan baku maupun untuk lokasi dan target pemasaran.
2. Penyediaan bahan baku secara kontinu.
3. Melengkapi sarana produksi dan fasilitas penunjang.
4. Membuat struktur kinerja tim yang solid.
5. Menanamkan motivasi kerja dan rasa memiliki pada masing-masing anggota.
Strategi pemasaran pasca produksi dilakukan dengan menggunakan saluran distribusi berganda, yaitu selain memasarkan langsung kepada distributor, juga menggunakan tenaga seles, sehingga cakupan distribusi produk dapat lebih luas. Pemasaran kerupuk susu dapat menggunakan metode konsinyasi atau penitipan produk dengan pembayaran pada akhir.
Penjualan maupun produsen dapat membeli produk dengan pembayaran kontan pada produsen. Berdasarkan Marketing Planning Program, sasaran yang dijadikan target utama dalam pemasaran kerupuk susu dibagi dalam berbagai segmentasi berikut ini :

·         Konsumen Kelas I
Terdiri dari konsumen yang membeli produk dari produsen untuk dikonsumsi langsung dan konsumen yang diberi penitipan kerupuk susu dengan kemasan kecil termasuk dalam kelas ini adalah konsumen perumahan dan anak sekolahan.

·         Konsumen Kelas II
Terdiri dari konsumen yang membeli produk dari produsen untuk dijual kembali. Termasuk dalam kelas ini adalah warung-warung, toko-toko, dan supermarket makanan.

·         Konsumen Kelas III
Terdiri dari konsumen yang relatif lebih besar dibanding konsumen kelas II yang membeli produk dari produsen untuk dijual kembali. Termasuk dalam kelas ini adalah supermarket.


Strategi pemasaran yang dijalankan dalam memasarkan kerupuk susu ini menganut sistem Marketing Mix, yang terdiri dari beberapa aspek pemasaran, antara lain : aspek Produk (product), Price (harga), Place (tempat/distribusi pemasaran) dan Promotion (promosi). Strategi yang dapat dijalankan antara lain :

a. Aspek Produk
Produk yang dihasilkan dari program ini berupa kerupuk susu. Produk secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu kerupuk susu mentah dan kerupuk susu matang. Kerupuk susu mentah direnacanakan akan dikemas menjadi dua ukuran yaitu ukuran besar (500 g) dan kecil (250 g). Sedangkan kerupuk susu matang dikemas dalam bungkusan (250 g).

b. Harga
Penentuan harga yang kompetitif dan fleksibel, dalam hal ini dimaksudkan agar seluruh lapisan masyarakat mampu membeli produk yang ditawarkan. Adapun beberapa paket harga yang ditawarkan kepada konsumen antara lain:
·         Paket A
Merupakan penawaran harga yang diberikan kepada konsumen kelas I. Kerupuk susu matang dikemas dalam ukuran 500 gram, dengan harga Rp.50.000.

·         Paket B
Merupakan penawaran harga yang diberikan kepada konsumen kelas II. Produk yang ditawarkan berupa kerupuk susu mentah, ukuran yaitu ukuran besar (500 g) dan kecil (250 g) masing-masing dengan harga Rp. 50.000,- dan Rp. 25.000,-.

c. Tempat atau Distribusi
Design saluran distribusi yang terstruktur mulai dari produsen, agen, pedagang besar, pengecer hingga sampai pada konsumen terakhir. Distribusi produk dibagi menjadi dua tahap. Tahap I meliputi distribusi untuk wilayah Malang selanjutnya dilakukan pengembangan dan diterapkan Desain Distribusi Tahap II, yaitu distribusi pada wilayah di luar Malang. Untuk distribusi tahap I, konsentrasi pemasaran dilakukan pada wilayah yang potensial, terutama wilayah di Malang yang menjadi pusat pertokoan dan pusat belanja..

d. Promosi
Sarana promosi yang akan dijalankan antara lain leaflet, dan selebaran dalam bentuk iklan serta dengan mengikuti kegiatan pameran yang diadakan di daerah yang menjadi sasaran pemasaran produk kerupuk susu. Efektivitas promosi yang dilakukan akan terus dievaluasi dan dipantau untuk menetapkan strategi pemasaran ke depan dan membandingkan hasil yang telah diperoleh dengan target-target yang telah ditetapkan.



BAB III
PENUTUP

6.1.      Antisipasi Masa Depan
Usaha ini kami akan bangun sedekimian rupa agar tidak berjalan secara datar maka kami sebagai calon wirausaha yang baik akan berusaha untuk memperbaiki kualitas kerja agar para pelanggan dan konsumen memperoleh kepuasan atas produk makanan yang kami buat. Apabila kualitas produk makanan kami tidak dilakukan perbaikan atau peningkatan kemungkinan besar usaha yang kami rintis akan terancam bangkrut.
6.2.      Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dengan adanya target pencapaian. kami sangat yakin usaha ini dapat berkembang karena dengan orang- orang yang memiliki kualitas dalam pekerjaannya. kami sadar bahwa usaha kami tidak akan berkembang pesat tanpa perjuangan dan komitmen untuk mengembangkan usaha atau bisnis ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah sistem pertanian terpadu

contoh manual mutu produk pangan yang sederhana